Sunday, May 15, 2011

Ketika kalap makan di Dadu Seafood


 Ini adalah kali kedua gue makan di tempat ini, meskipun lokasinya ditengah-tengah antara kampus dan rumah. Ya, kedua kalinya. Norak ya gue? hehe :D *Kemana aja selama ini?

Kali pertama adalah ketika gue sangat ngidam cumi-cumi bakar dan kepiting sekitar sebulanan yang lalu, dan karena saat itu adalah hari kamis, dapetlah gue kesempatan mengocok dadu, dan tadaaaaa dapet voucher sebesar 50rb. Sebelum voucher itu hangus, yaaa gue ajak temen makan dimari deh jadinya, hihi :p 

kepiting saus padang + Baby kailan saus tiram

Ini pesenan gue, kepiting saus padang(39rb), baby kailan saus tiram(7rb), dan minumnya es lemon tea (6rb).  Kepitingnya lumayan, saus padangnya juga enak, tapi yang disayangkan rasa sausnya ga ada pedes2nya, yang dominan justru manis. Kalo baby kailannya beda sama yang pertama kali gue makan, kuahnya kali ini lebih encer dan ga seenak yang pertama. Sementara es lemon teanya asem, kurang berasa teh sama gulanya.

 gurame goreng + cumi saus padang
  
Ini pesenannya si dia, gurame goreng(33rb), cumi saus padang(16anrb), dan es kelapa muda(8rb). Guramenya enak, kriuk2 dan sepertinya masih fresh karena ini satu-satunya menu yang disajikan ke kita dalam keadaan masih panas. *curiga. Tapi kurang asin dan kepalanya ga renyah kata dia. Sementara cuminya mengecewakan karena rasanya alot, amis, dan sedikit porsinya *tambah curiga. Sedikit tertolong karena sausnya lumayan buat dimakan bareng nasi. Terakhir es kelapa muda, daging kelapanya tua, karena keras kata dia.

kwetiauw seafood + brokoli sapi lada hitam

Ini pesenan temen gue, Kwetiauw seafood(10,5rb), brokoli sapi lada hitam(15rb), cumi goreng tepung(16an rb) dan es lemon tea. Kwetiauwnya juga fresh baru dibuat kayaknya karena ada bau2 gosong yang sedap, rasanya lumayan enak. Dan dari semuanya yang rasanya paling pas di lidah kita bertiga cuma brokoli sapi lada hitam, kuahnya enak, brokolinya krenyes2 dan daging sapinya empuk. Kalo cumi goreng tepung(maaf lupa kefoto, keburu dimakan :D), alot dagingnya, kurang crispy, dan sedikit sekali porsinya untuk harga 16an rb. Sementara es lemon teanya sama seperti yg gue pesen, sama2 asem. Hehehehe :D

sambel mangga

Yang terakhir itu penampakan sambel mangga, rasanya kurang pedes, walaupun asem2 seger :D

 Tips:
1. Kalo mau makan disini sebaiknya hari Senin/ Kamis karena dadunya akan dikocok pada kedua hari tersebut, siapa tau dapet voucher makan :D
2. Sebaiknya jangan memilih menu cumi2, kalaupun memang pengen banget sebaiknya tanyakan pada waitress apakah kondisi cumi-cumi sebelum dimasak dalam keadaan fresh/tidak. 


Rate rasa:
- kepiting saus padang *3
- baby kailan saus tiram *3
- gurame goreng *3,5
- cumi saus padang *1,5
- kwetiauw seafood * 3,5
- brokoli sapi lada hitam *4
- cumi goreng tepung *2
- sambel mangga *2,5
- es lemon tea *2,5
- es kelapa muda *3

Total Rate:
- Taste *3
- Environment *3
- Clean *3
- Price *2 (harga cuminya ga sesuai sama porsi)
- Service *4


C yaa n selamat makan :)


Dadu Seafood CBD Ciledug (pusat)
Jl. Hos Cokroaminoto No. 93
Telp.(021) 7345 3333

Readmore »»

Sunday, May 8, 2011

Perbedaan Gue dengan Bule

Ini adalah penampakan daun Adas(Indonesia) atau Dill(Amerika). Kalo temen-temen nyari di Wikipedia, akan ada penjelasan tentang detail tumbuhan, klasifikasi binomial dan semacamnya. Tapi kalo gue disini ga akan bahas bagian itu, gue akan compare perbedaan antara gue dan orang bule, apanya? Cara kita berdua menikmati daun ini dalam masakan :D

Di Jakarta gue jarang melihat orang menggunakan daun ini untuk bahan masakan, tapi kalo di kampung halaman gue cukup banyak. Nah, salah satunya dibawalah sama grandma #biargaya buat oleh-oleh.



Oke, itu dia gambarnya. Yang biasa gue makan itu adalah Oven-Baked Salmon with Dill and Lemon Urap daun Adas and Kacang Panjang with Tempe kampung. Bisa dibandingkan ya betapa kerennya makanan orang bule dibandingkan menu gue yang kampungan. Biarpun kampungan tapi gue tetep bangga karena masih mencintai makanan daerah :D dan rasanya pun gak kalah enak kok, justru yang masih tradisional itu yang patut dilestarikan karena itu bagian dari budaya kita :D

Untuk yang berminat melihat lebih lengkap mengenai Oven-Baked Salmon with Dill and Lemon bisa cek dimari http://passionateeater.blogspot.com/2009/04/working-eater-series-oven-baked-salmon.html

Oh ya, asli daun adas itu baunya harum, khas, sekhas daun pohpohan tapi lebih kuat lagi aromanya. Boleh dicoba kalo memang belum tahu. Biasanya kalo melewati pasar Kopeng, Salatiga atau Cepogo, Selo, Boyolali atau pasar daerah tersebut bisa nemuin daun yang satu ini.
Readmore »»

Friday, May 6, 2011

Nasi Uduk Kebon Kacang H. Ellya

Sebenernya udah dua mingguan yang lalu gue kesini, tapi berhubung sedang UTS dan ada beberapa tugas kuliah yang mesti dikerjakan, jadilah baru sempet posting, maaf ya :D..

Dari beberapa referensi  yang gue dapet, salah satu kiblat nasi uduk di Jakarta, ya di Kebon Kacang. Tapi, jangan salah icip. Kalau memang ingin mencoba nasi uduk kebon kacang beneran, harusnya ya nasi hasil racikan keturunan lima orang jagoan peracik bumbu nasi uduk kebon kacang.

Legenda jagoan peracik bumbu nasi uduk di bilangan ini antara lain Hamid, Haji Saman, Popol, dan Haji Edy. Jadi, dari keturunan lima orang ini nasi uduk kebon kacang dinilai asli.

“Sekarang banyak yang bawa nama Kebon Kacang, tapi tidak ada garis turunan dari lima orang ini,” kata Totok Isdarto, suami Hajah Ellya, pemilik Kedai Ayam Goreng dan Nasi Uduk Hj. Ellya, di Pesanggrahan, Kembangan, Jakarta Barat.

Well, asli ga asli, let's check it out... 

Awalnya gue tahu tempat ini udah cukup lama, selain pulang dari rumah teman gue juga pulang dari nganterin adik gue sekolah. Kebetulan sekolah adik gue dekat dari tempat ini. Nah, beberapa kali melewatinya, selalu saja ramai pengunjung, terutama di sore hari atau weekend. Kunjungan kali ini  pun adalah kali kedua, dan maaf sebesar-besarnya kalau asinan yang gue makan di kunjungan pertama ga gue post karena lupa difoto, maaf banget yaa.. :D

Oke, mari kita mulai. Setelah duduk dan diberi daftar menu, kita akan diberikan otak-otak (2rb/bks), biasanya ada 12bks yang disajikan ke pelanggan. Otak-otak dan nasi uduknya tidak perlu kita tulis jumlahnya dalam daftar menu yang akan kita pesan, karena saat membayar, kasir akan menanyakan kembali jumlahnya. Dan nasi uduk yang disajikan jumlahnya biasanya disesuaikan dengan pelanggan yang duduk. So, yang kita tulis di daftar menu cukup lauk pauk yang akan menemani nasi uduknya saja. Untuk rasa otak-otaknya gausah ditanya ya? Sama kok kaya otak-otak yang biasa kita jumpai di pinggir jalan.


Otak-otak

Nah, ini dia penampakan nasi uduknya(3rb/bks) , dibungkus dalam daun pisang yang dilipat berbentuk limas. Disajikan dalam keadaan panas dengan bawang goreng diatasnya. Kabarnya, beras yang dimasak tidak langsung dalam keadaan matang, tapi dibiarkan dalam kondisi aronan. Setelah ada pelanggan yang memesan, baru aronan ini dikukus kembali. Rempah-rempah yang ada dalam campuran santan terdiri dari daun salam, daun jeruk, serai, dan cengkeh. Rasanya pulen, gurih dan aromanya wangi, tapi menurut gue kurang spicy :D

nasi uduk

Untuk lauknya, gue memesan tempe(2rb), udang(10rb), dan empal(9,5 rb). Sementara si dia memilih tahu(2rb) dan dada ayam(11rb). Karena tergiur dengan penampilan udang yang gue pesan, jadilah dia ikutan memesan udang juga, hihihihi :D Lauk ini memang disajikan terpisah karena ada dua dapur yang digunakan untuk mengolahnya, satu untuk nasi uduk dan jus, sementara lauk, sayur asem, dan asinan diolah di dapur yang kedua. Untuk harga 2ribu, kayanya tempenya kurang banget, entah dari segi rasa maupun ukuran, kalo tahu masih lumayan rasanya. Kalo udangnya empuk, tapi minyak yang dipake buat goreng udangnya yang berasa banget di tenggorokan, sayang banget padahal kalo minyaknya baru dan bagus rasa udangya pasti lebih enak. Last, empal. Ini lauk yang paling enak diantara semuanya, gurih, manis, dan pas bumbunya.
lauk berupa tahu dan tempe goreng, udang, ayam goreng dan empal


Jujur, pertama kali gue datang kesini gue gatau ini sambel kacang buat apaan, jadilah sambel kacang dari otak-otak gue telantarkan dan gue pakailah sambel ini *norak.  Kedua kalinya gue datang kesini gue akhirnya tahu kalo ini sambel buat makan nasi uduk, yang dalam sebuah poster kecil tertempel di dinding mengatakan bahwa sambel ini akan lebih nikmat jika dicampur sambal terasi. Dan, itu tulisan  gue rasa benar adanya. Tapi maaf banget, lupa memfoto sambal terasinya, maaf ya :D...

 sambel kacang
  

Gue dan si dia memilih es jeruk(7rb) sebagai minumnya, karena cuaca hari itu panas jaya. Tadinya gue underestimate sama tampilan gelasnya yang kecil di meja sebelah, tapi setelah beberapa kali srupat-sruput es jeruknya ga habis-habis :D, gue rasa esnya mencair selagi gue tinggal makan :D. Jangan lupa diaduk yang teliti kalo pesen es ini, karena gulanya belum mencair sempurna. Sebetulnya si dia nambah jus belimbing sesaat sebelum pulang, tapi karena udah kekenyangan jadi lupa difoto, sekali lagi maaf ya :D


 es jeruk


 Rate rasa:
- Nasi uduk *3
- Otak-otak *3
- Ayam goreng *3
- Udang *3
- Tahu *3
- Tempe *2,5
- Empal *4
- Es jeruk *3
- Jus belimbing *4

Total Rate:
-Taste *3
-Environment *3
- Service *3
- Clean *2,5
- Price *4

C yaa n selamat makan :)

Nasi Uduk Kebon Kacang H. Ellya
Jalan Pesanggrahan No.169, Puri Kembangan, Jakarta Barat
Telp. 021-583 582 60
Readmore »»